Getaran dalam kematian...
Aku menetapkan sebuah kematian pada sebuah hari. Dimana kekosongan tak kuasa merajai sebentuk hati. Sebentuk kehidupan yang hendak mengendap terpaksa mengalah pada kematian. Karena bukan kematian atau kehidupan yang menetapkan diri untuk ada, aku yang memilih keberadaan mereka.
Dalam masa bertudung awan dari kencana tak berpelana, aku menemui sebentuk rasa bernama getar. Getar yang mengelegar dalam duka kematian. Ada dalam kesilapan, hanya tiba-tiba ada.
Aku menemui hati yang mengukir warna-warni dalam kanvas putih. Aku ditemukan oleh semarak hati bernafas jiwa hidup. Ditemukan oleh hati majemuk yang mengoyak kerudung kermizi. Dan aku berterima kasih atas warna hatimu.
Kawan, dalam kematian kau menyapa.
Sahabat, bantu aku menemukan kata untuk menyapamu kembali dalam sayangku.
21 tahun yang lalu aku adalah sebuah raga yang tak bernyawa hingga aku menemukanmu,
wahai getaran dalam kematian...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home